Sejarah Bapak Irsyad Hadi Widagdo
(Penyempurna Jurus dan Kripen serta Pencipta 90 Senam)
Persaudaraan Setia Hati Terate
Bapak Irsyad Hadi Widagdo adalah salah satu murid didikan langsung Ki Hadjar Hardjo Oetomo, beliau adalah Tingkat III (Derde Trap), dan menjabat sebagai Dewan Pelatih 2 Persaudaraan Setia Hati Terate pada tahun 1951-1961.
Bapak Irsyad Hadi Widagdo dikenal sebagai pendekar yang menguasai teknik beladiri yang cukup matang. Pada era beliau ini dilakukan penggalian teknik dan akurasi gerakan Pencak Silat. Beberapa gerakan Jurus Setia Hati dicermati dan dikaji ulang, terutama gerak serangan yang menurut keyakinannya lemah, lalu dicoba untuk lebih di akurasikan. Pendalaman, penelitian dan kajian yang dilakukan oleh Bapak Irsyad Hadi Widagdo ini melahirkan sejumlah gerakan teknik yang kemudian dipakai untuk mengakurasikan beberapa gerakan Jurus di Setia Hati Terate.
Setelah Bapak Irsyad Hadi Widagdo melakukan uji materi dan pendalaman akurasi Jurus saat menjadi Ketua Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate, lahir sejumlah penemuan : beberapa gerakan Jurus, contoh salah satunya adalah Jurus 1 sampai dengan Jurus 4, di akurasikan. Sementara untuk mendasari gerakan Siswa Setia Hati Terate, Bapak Irsyad Hadi Widagdo menciptakan gerakan Senam, dari Senam 1 hingga Senam 90.
Pada era kepemimpinan Bapak Irsyad Hadi Widagdo ini, juga lahir keputusan penting lainnya. Yakni penciptaan Kode Pendekar Setia Hati Terate dan beliau sendirilah yang menciptakan. Salah satu alasan penciptaan Kode Pendekar adalah, karena jumlah Warga Setia Hati Terate saat itu sudah mulai banyak, sehingga diantara Warga mulai tidak saling mengenal karena beda tempat latihan dan beda tahun pengesahannya.
Melalui Kode Pendekar Setia Hati Terate ini, seorang Warga bisa melakukan deteksi secara akurat, apakah orang yang baru dikenal itu Warga Setia Hati Terate atau bukan. Sambil berbasa basi, contoh misalnya, dia secara diam-diam memberikan Kode Pendekar Setia Hati Terate kepada orang yang baru dikenalnya. Jika Kode Warga itu dapat dijawab dengan tepat, berarti orang yang baru dikenalinya itu adalah Warga Setia Hati Terate. Sudah barang tentu, karena bertemu saudara seperguruan, kedua orang yang baru saling mengenal itupun spontan akan berjabat tangan erat dan berangkulan. Menyatu dalam rasa seakan tidak ada lagi sekat diantara mereka berdua.
Kode Pendekar Setia Hati Terate juga bisa digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang yang mengaku dirinya sebagai Warga Setia Hati Terate, benar-benar Warga atau bukan (Warga awu-awu alias palsu). Kode pendekar Setia Hati Terate yang diciptakan oleh Bapak Irsyad Hadi Widagdo tersebut sampai sekarang masih digunakan dan diberikan kepada Warga/Anggota Setia Hati Terate yang sudah disahkan menjadi Warga Tingkat I.
Salah satu murid Bapak Irsyad Hadi Widagdo yang langsung menerima pelajaran Senam 1 sampai dengan Senam 90 dan pendalaman akurasi Jurus, adalah Raden Mas Imam Koesoepangat. Raden Mas Imam Koesoepangat lebih akrap dengan panggilan Mas Imam. Raden Mas Imam Koesoepangat mulai latihan Setia Hati Terate tahun 1953. Selama 3 tahun beliau berlatih dibawah asuhan langsung Bapak Irsyad Hadi Widagdo. Boleh dibilang pendalaman teknik dan akurasi Senam serta Jurus yang dilakukan pada era kepemimpinan beliau diajarkan kepada Raden Mas Imam Koesoepangat. Raden Mas Imam Koesoepangat disahkan menjadi pendekar Setia Hati Terate pada tahun 1958. Dalam perkembangannya, anak didik langsung Bapak Irsyad Hadi Widagdo yang satu ini muncul sebagai tokoh yang cukup diperhitungkan.
Sebagai pejabat di Jawatan Kereta Api (PJKA), Bapak Irsyad Hadi Widagdo beberapa kali dipindah-pindahkan keluar Kota Madiun, antara lain : Tahun 1946 di Sigli, Tahun 1951 di Banda Aceh, Tahun 1952 di Semarang. Tahun 1957 di Madiun dan di Jepang, Tahun 1959 kembali ke Aceh, serta yang terakhir Tahun 1963 beliau di tempatkan di Bandung sampai pensiun. Di jalan Elang 1, no.10 Bandung inilah beliau bertempat tinggal.
Bapak Irsyad Hadi Widagdo wafat tanggal 7 Juni 1974, dan dimakamkan di tempat pemakaman umum Sirnaraga di Bandung. Semoga segala amal kebaikan beliau semasa hidupnya mendapat balasan dan ditempatkan di Surganya Allah Swt. Amiin.....
Lahir 18 Mei 1911 dan wafat 7 Juni 1974
Berputra (6) orang: Hans Arumansyah (alm.), Ida Wati Irsad, Samudra Irsad, Wibowo, Aribowo Irsad dan Edi Tjahjono.
Tidak ada komentar: